Sensasi-Baru Membaca Buku?: The Learning Revolution Part 1

Ketika membaca buku Dryden dan Vos, The Learning Revolution, saya diberi cara baru membaca. Buku ini ketebalannya mencapi 500 halaman lebih. Namun, buku ini memberikan iming-iming kepada saya untuk melakukan kegiatan membaca—tentu disertai pemahaman dan juga mengingat apa yang dipahami—dalam tempo hanya 30 (tiga puluh) menit! Bahkan, bagi yang sudah terlatih, waktu membaca yang 30 menit itu dapat diperpendek menjadi hanya 15 menit! Sebuah buku menawarkan kegiatan membaca yang ajaib? Ya dan saya pun sangat tertarik dengan iming-iming itu dan, akhirnya, menyempatkan diri untuk mengalaminya.

Jauh sebelum buku itu saya baca, saya sebenarnya sudah mengalami kegiatan membaca dalam bentuk yang baru sebagaimana yang ditawarkan oleh buku The Learning Revolution.


Buku yang membuat saya merasakan sensasi baru membaca itu berjudul Quantum Learning. Tidak seperti janji ajaib yang ada di The Learning Revolution, buku Quantum Learning hanya memberitahu kepada saya bahwa penyajian buku dipola secara khusus untuk mengikuti cara bekerjanya dua belahan otak—belahan otak kiri dan kanan. Halaman kiri Quantum Learning memang hanya diisi oleh full teks dan halaman kanannya diisi oleh gambar atau kata-kata dengan huruf yang sedikit tapi disajikan untuk membangkitkan semangat.

Penampilan dan penyajian ”content” The Learning Revolution tidak berbeda dengan Quantum Learning—halaman kiri dan kanan tetap disajikan secara berbeda. Hanya, apa yang ditampilkan oleh Quantum Learning dibalik oleh The Learning Revolution. Dalam The Learning Revolution, halaman kiri diisi gambar atau poster dan halaman kanan diisi teks secara penuh. Halaman yang berbeda tersebut terdapat di hamnpir seluruh halaman. Perbedaan lain yang dimiliki oleh The Learning Revolution dan tak dimiliki Quantum Learning adalah ia melengkapi pembaca dengan beberapa alat bantu membaca. Alat bantu yang sangat memberikan manfaat itu bernama “mindmapping”. Buku The Learning Revolution juga menyertakan petunjuk praktis bagaimana mengoperasikan “mindmapping” untuk kegiatan membaca—khususnya mengingat.

Bagi saya, membaca kedua buku ini bagaikan membaca perubahan-perubahan dahsyat yang terjadi di dunia pendidikan. Kedua buku itu berhasil merekam dan menyajikan perubahan di dunia pendidikan itu tidak saja secara atraktif tetapi juga “sexy” (menggoda). Apa perubahan-perubahan utama yang disajikan oleh kedua buku tersebut? “Cara”, ya cara menjalankan kegiatan mengajar dan belajar yang kadang radikal. Saya tidak hanya—secara praktis—diberi pengalaman dan cara baru membaca buku, tetapi juga cara baru belajar yang membuat saya nyaman dan “happy”.

Saya kemudian merasa yakin sekali bahwa cara-cara baru belajar yang dipaparkan oleh kedua buku itu bukan “akal-akalan” atau tipuan atau sulapan setelah saya selesai membaca buku karya Colin Rose, M.A.S.T.E.R It FASTER. Dalam buku ini, saya membaca hal berikut ini dengan sangat bergairah, “Masalahnya…. kita lebih sering diajari apa (what), tetapi tidak bagaimana (how). Padahal, belajar cepat dan berpikir jernih adalah keterampilan yang sama-sama dapat dipelajari dan diajarkan. Keduanya adalah keterampilan yang akan meningkatkan ‘nilai’ dan ‘kelayakan kerja’ Anda dalam dunia kerja yang cepat berubah seperti sekarang ini.”

Terus terang ketika membaca kata-kata Rose dan kemudian membayangkan pengalaman membaca The Learning Revolution dan Quantum Learning, saya seperti tersentak dan sadar bahwa—ketika di sekolah dulu—sepertinya saya hanya dijejali what dan sangat kurang diberi tuntunan perihal how. Mungkin ada sih, tetapi rasa-rasanya, how itu hanya berbentuk semacam peraturan yang kadang malah membuat saya tidak dapat bergerak secara bebas. Cara-cara yang diberikan oleh kedua buku itu benar-benar membuka cakrwala baru bagi saya untuk kemudian bersegara mengubah diri saya.

Jadi, sudahkah Anda mengalami sensasi baru membaca?[]

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

KUNJUNGAN

free counters
Powered By Blogger

detiknews - detiknews

JARINGAN

 
Copyright © KAMUS BABEL